Sebelum lanjut, ini hanya analisa saya pribadi, benar datangnya dari Allah salah datangnya dari saya sendiri, cukup Allah yang menjadi saksi.
Dengar ialah proses menerima pengetahuan melalui indera telinga.
Dalam menerima pengetahuan seseorang mengalami beberapa tahap.
Tahap pertama, ia dengar dan langsung yakin atau percaya inilah tahap ilmul Yakin.
Lalu tahap kedua ia dengar pengetahuan dan ia Mencari tau dengan mata kepala sendiri kebenaran pengetahuan tersebut, barulah ia yakin inilah tahap ainul yaqin.
Kemudian tahap ketiga yaitu Haqqul yaqin, ia menerima pengetahuan, ia mengecek kebenaran itu, ia merasakan manfaat pengetahuan itu sehingga ia tidak ragu sedikitpun dihatinya.
Setelah ia haqqul yakin baru ia berkata “kami patuhi”
Kenapa begitu, sebab pemikiran dan perenungan tiap orang berbeda-beda.
Berikut testimoni para sahabat, ia belajar langsung dari Rasulullah.
Sayyidina Abu Bakar As Siddiq ra.:
مَا رَأَيْتُ شَيْئًا إِلاَّ وَرَأَيْتُ اللهَ فِيْهِ
“Tiadalah aku melihat sesuatu, kecuali aku melihat Allah pada sesuatu tersebut”
Ucapan Sayyidina Umar bin Khattab ra.:
مَا رَأَيْتُ شَيْئً إِلاَّ وَرَأَيْتُ اللهَ قَبْلَهُ
“Tiadalah aku melihat sesuatu, kecuali aku melihat Allah sebelumnya”
Ucapan Sayyidina Usman bin Affan ra.:
مَا رَأَيْتُ شَيْئًا إِلاَّ وَرَأَيْتُ اللهَ بَعْدَهُ .
“Tiadalah aku melihat sesuatu, keculai aku melihat Allah sesudahnya“.
Ucapan Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra.:
مَا رَأَيْتُ شَيْئًا إِلاَّ وَرَأَيْتُ اللهَ مَعَهُ
“Tiadalah aku melihat sesuatu, kecuali aku melihat Allah beserta sesuatu tersebut“.
Semoga bermanfaat.