Daily Archives: February 17, 2018

Perempuan baik untuk lelaki yang baik

Pria-pria alay akan menarik dimata wanita-wanita alay, begitu sebaliknya wanita-wanita alay akan nampak menarik dimata pria-pria alay.

Allah SWT berfirman:

اَلْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِ ۚ وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِ ۚ اُولٰٓئِكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَ ۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ

“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga).”
(QS. An-Nur 24: Ayat 26)

Samina Wa atho’na

Samina Wa atho’na
Kudengar dan kupatuhi

Sebelum lanjut, ini hanya analisa saya pribadi, benar datangnya dari Allah salah datangnya dari saya sendiri, cukup Allah yang menjadi saksi.

Dengar ialah proses menerima pengetahuan melalui indera telinga.

Dalam menerima pengetahuan seseorang mengalami beberapa tahap.
Tahap pertama, ia dengar dan langsung yakin atau percaya inilah tahap ilmul Yakin.

Lalu tahap kedua ia dengar pengetahuan dan ia Mencari tau dengan mata kepala sendiri kebenaran pengetahuan tersebut, barulah ia yakin inilah tahap ainul yaqin.

Kemudian tahap ketiga yaitu Haqqul yaqin, ia menerima pengetahuan, ia mengecek kebenaran itu, ia merasakan manfaat pengetahuan itu sehingga ia tidak ragu sedikitpun dihatinya.

Setelah ia haqqul yakin baru ia berkata “kami patuhi”

Kenapa begitu, sebab pemikiran dan perenungan tiap orang berbeda-beda.

Berikut testimoni para sahabat, ia belajar langsung dari Rasulullah.
Sayyidina Abu Bakar As Siddiq ra.:

مَا رَأَيْتُ شَيْئًا إِلاَّ وَرَأَيْتُ اللهَ فِيْهِ

“Tiadalah aku melihat sesuatu, kecuali aku melihat Allah pada sesuatu tersebut”

Ucapan Sayyidina Umar bin Khattab ra.:

مَا رَأَيْتُ شَيْئً إِلاَّ وَرَأَيْتُ اللهَ قَبْلَهُ

“Tiadalah aku melihat sesuatu, kecuali aku melihat Allah sebelumnya”

Ucapan Sayyidina Usman bin Affan ra.:

مَا رَأَيْتُ شَيْئًا إِلاَّ وَرَأَيْتُ اللهَ بَعْدَهُ .

“Tiadalah aku melihat sesuatu, keculai aku melihat Allah sesudahnya“.

Ucapan Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra.:

مَا رَأَيْتُ شَيْئًا إِلاَّ وَرَأَيْتُ اللهَ مَعَهُ

“Tiadalah aku melihat sesuatu, kecuali aku melihat Allah beserta sesuatu tersebut“.

Semoga bermanfaat.

Orang Tua Vs Orang Muda

Orang Tua Vs Pemuda

Orang tua atau orang yang lebih tua itu sulit menerima nasehat dan kritik dari yang lebih muda, Kenapa ? Sebab ia merasa lahir lebih dulu sehingga merasa lebih berpengetahuan dan pengalaman daripada yang muda. Padahal pengetahuan kita tau dan pengalaman yang kita alami itulah yang sering kita anggap sebagai kebenaran. Orang tua seringkali merasa lebih benar dari orang muda.

Orang muda atau orang yang lebih muda akan sulit dinasehati oleh yang lebih tua, kenapa ? Sebab darahnya masih mengalir dengan panas sehingga ia ingin dilembuti dan disayang oleh yang lebih tua.

1400 tahun lalu Nasehat rasulullah yang bersumber dari hadits mengenai hal ini,
Dari Ibnu Abbas semoga Allah meridhai keduanya, dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata: “Bukan termasuk dari kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua, dan tidak menyayangi yang lebih kecil (muda), serta orang yang tidak memerintah pada kebaikan dan mencegah perbuatan munkar”. [HR Ahmad, at-Tirmidzi, dan Ibnu Hibban dalam shahihnya]